Rumah Baca Mandiri Solusi Pilihan untuk Menghindari Anak-Anak dari Pengaruh GADGED


Sebagai salah seorang pegiat literasi dikota Bukittinggi ini dan juga sebagai praktisi pendidikan, dimasa pandemi ini, dimana anak-anak digiring unruk belajar daring / dalam jaringan dari rumah, maka akan sering timbul kebosanan dari diri anak tersebut atau sebaliknya, malah semakin keranjingan dengan HP keren yang penuh dengan game. Sebagai wadah untuk menghindari mereka dari situasi yang begitu, maka kami sangat berminat sekali untuk mendiri Rumah Baca Mandiri ini. 
 Rumah Baca Mandiri yang berlokasi dikomplek Mahkota Mas blok E. 10 kelurahan Garegeh kecamatan MKS kota Bukittinggi, didirikan pada awal bulan Maret 2021, dengan modal seadanya. Buku awal yang dimiliki adalah pinjaman dari Rumah Baca Anak Nagari yamg berlokasi di Nagari Gadut kabupaten Agam. Setelah itu Rumah Baca Mandiri yang selanjutnya disingkat dengan RBM mendapatkan bantuan buku-buku dan CD yang bertemakan Budaya dari Badan Peningkatan Nilai Budaya Propinsi Sumatera Barat yang beralamat di Balimbing Kuranji Padang yang langsung dijemput oleh buk Ermawati pemilik RBM ini kekantor tersebut yang diserahkan oleh ibu Tari sekretaris BPNB tersebut. Bu Tari malah berterimakasih karena telah ikut melestarikan budaya NON-BENDA di daerah kita Bukittinggi ini. 
Setelah itu RBM juga mendapatkan sumbangan komiks anak-anak dari buk Witra Dewi kepala sekolah SMPN 2 Padang, milik pribadi anaknya sendiri yang sekarang sudah dewasa. Alhamdulillah, semenjak itu semakin rame saja pengunjung yang datang ke RBM ini setiao harinya. Berganti-ganti saja anak-anak yang datang. 
Setelah lebaran th 2021, tepatnya awal bulan Mei 2021 yang lalu, RBM membuat Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang disebut juga dengan MOU bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan kota Bukittinggi. Setelah itu dibantu lah buku-buku dengan menggunakan bus Pustaka Keliling kota Bukittinggi yang datang meminjamkan buku-buku tersebut setiap bulannya.
Semenjak itu maka mulai lah terasa banyak buku yang dibaca dan dipinjam oleh anak-anak dan mulai lancarlah proses peminjamannya karena sudah banyak koleksi dan pilihan bukunya. Walau RBM ini tempatnya kecil, namun minat baca sangatlah besar sehingga sampai hari ini anak-anak mulai kecanduan membaca dan beralih tangannya dari pegang HP sekarang dah mulai megang buku cetak, komiks serta buku cerita lainnya. Bahkan mereka sudah berani mengetok pintu rumah pagi-pagi untuk dapat membaca di RBM ini walaupun jadwalnya sudah dibuatkan jam 4 - 6 sore.
Terimakasih  atas bantuan buku-buku bapak ibuk semua, semoga barokah usaha kita untuk membentuk kharakter anak-anak dengan meningkatkan kebiasaan membacanya melalui RBM ini. Karena Rumah Baca Mandiri ini baru dibentuk, maka kami sebagai pemiliknya masih menunggu donasi buku-buku dari bapak ibuk semua yang membaca artikel ini.  

0 comments:

Post a Comment