Sekolah Digital ( DIGITAL-BASED SCHOOL)

Tanpa fondasi gilang gemilang Merdeka Belajar, program digitalisasi sekolah, apalagi sistem pembelajaran daring, akan menjadi awal penurunan kualitas siswa."
Dr. Romeo Rissal

Sekolah Digital yang dicetuskan oleh seorang Doktor tamatan Amerika, Dr. Rissal Panji Alam, anak nagari Bukik Batabuah, kecamatan Canduang kabupaten Agam, merupakan sebuah program baru untuk memecahkan masalah ataupun kesulitan-kesulitan yang muncul selama melaksanakan System Sekolah Daring/ Dalam Jaringan yang dianjurkan oleh mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Makarim. 

Penerapan Sekolah Digital yang akan diterapkan disemua sekolah dikabupaten Agam ini, berawal dari munculnya program  peningkatan mutu Sekolah di SMPN 4 Canduang yang istilahnya yang jauh dari jangkauan sistim sekolah Daring  tersebut. Sebagian guru disekolah tersebut terkendala dengan segala aplikasi yang jadi pilihan dalam program daring tersebut karena langkanya pelatihan yang diberikan, walaupun lewat youtube dan lain-lain bisa ditemukan secara gampang. 
Berangkat dari masalah-masalah yang ditemukan tersebut, maka seorang perantau Bukik Batabuah yang seorang ahli dibidang pendidikan tersebut membuat sebuah solusi untuk pemecahannya, agar program sekolah daring di SMPN 4 Canduang tersebut bisa dilaksanakan secara maksimal yang dinamakan Sekolah Digital / Digital Based- School.
Menurut Dr. Romeo, ada 5 Topik yang akan dibahas dalam implementasi Sekolah Digital tersebut:
1. Penggunaan Tehnologi Digital mempermudah kehidupan kita, tidak mempersulit. Kalau tehnologi tersebut justru mempersulit kita, banyak kendala dan lain-lain, berarti ada yang salah.
2. Sekolah Digital yang dalam hal ini
 disingkat dengan SD:
a. bukan sistem pembelajaran daring. 
b. mampu membantu kendala dalam program daring: Siswa tak punya hp, tak punya pulsa/paket habis, Sebagian guru gaptek, serta orangtua tidak bisa membantu siswa dirumah.
c. merupakan sekolah kekinian.
d. merupakan sistim pembelajaran pilihan
terbaik
3. Konsep dan strateginya yang jelas bukan coba-coba serta sasarannya terukur. 
4. Kita harus mampu menciptakan ekosistim dari system tersebut dan tehnologi sebagai alat bantunya perlu proses transformasi.
5. Tehnologi itu sendiri. Apa yang digunakan dan bagaimana cara penggunaannya. 

Mari kita mulai dengan motto: Mengajar itu indah akan tetapi belajar itu akan lebih indah. Insyaallah..  

1 comment: